Koneksi Antar Materi Modul 3.1
EKA ARLIYAN JUNEDRIA
CGP
membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan
beraneka cara dan media. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk
mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap
proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman
barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya. Pada
modul 3.1 saya mempelajari permasalahan dilema etika, dimana kita
dihadapkan pada sisi yang keduanya baik.
Dalam
pengambilan keputusan ada dua hal yang terjadi yaitu bujukan moral dan dilema
etika. Nah apakah perbedaan keduanya itu?
- Bujukan moral atau benar vs salah adalah sebuah
situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi benar atau
salah dalam mengambil sebuah keputusan.
- Dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah
situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi keduanya
benar namun bertentangan dalam mengambil sebuah keputusan.
Etika dijadikan
dasar karena bersumber pada nilai-nilai kebajikan universal. Selai itu
pengambilan keputusan harus berfihak kepada murid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Pengambilan keputusan tersebut dijalankan
maka akan dapat menjadi kebaikan bagi semua orang. Nilai-nilai dalam
suatu pengambilan keputusan yang akan saya pegang adalah pengambilan keputusan
haruslah berpihak kepada murid. Pengambilan keputusan harus mengacu pada
nilai-nilai yang tepat sehingga kita dapat mengambil keputusan dengan adil,
bijaksana, dan berfihak kepada murid,. Hal tersebut menjadikan keputusan yang
diambil dan dijalankan dapat memberikan dampak positif untuk lingkungan sekolah
yaitu terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, tampa adayan perselisihan, dan
mereka merasa diterima tampa rasa takut karena sebuah permasalahan.
Orang beretika akan berperilaku
sesuai dengan norma, nilai, dan hukum yang berlaku. Sehingga dengan perilakunya
tersebut akan mempermudah dalam proses pengambilan keputusan dari masalah yang
dihadapinya. Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimana untuk
mengambil sebuah keputusan yang berupa dilema etika atau bujukan moral, dengan
memperhatikan nilai-nilai kebijakan universal tanggung jawab, dan berfihak
kepada murid. Kutipan tersebut merupakan dilema etika yang dapat diputuskan
melalui 4 paradigma, dan 3 prinsip pengujian keputusan, serta 9 langkah
pengujian dalam pengambilan keputusan.
Secara umum ada pola, model,
atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan
seperti di bawah ini.
- Individu lawan masyarakat (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Tiga
Prinsip dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan sebuah
keputusan ada tiga prinsip yang melandasinya. Ketiga prinsip ini yang
seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang
harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip
tersebut yaitu.
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Konsep
Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan secara etis.
Di bawah ini adalah 9 langkah
yang telah disusun untuk memandu Anda dalam mengambil dan menguji keputusan
dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa
nilai-nilai yang bertentangan.
- Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan
dalam situasi ini.
- Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
- Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
- Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji
intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
- Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
- Melakukan Prinsip Resolusi.
- Investigasi Opsi Trilema.
- Buat Keputusan.
- Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.
Hal-hal
tersebut senada dengan apa yang di sampaikan oleh bapak pendidikan kita Proses pengambilan keputusan yang dilakukan
seorang pemimpin harus dapat dijadikan teladan, dipertanggungjawabkan, dan
mengayomi semua. Apabila seorang pemimpin dihadapkan pada sebuah kasus
dilemaetika, untuk pengambilan keputusannya setidaknya harus berpedoman pada
filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka Pendidikan.yang disampaikan,
yaitu: Ing Ngarso Sung Tuladha :
menjadi teladan, memimpin, contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk
dicontoh oleh orang lain. Ing Madya Mangunkarsa : memberdayakan, menyemangati,
membuat orang lain memiliki kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara dan
sebagainya demi memperbaiki kualitas diri mereka. Tut Wuri Handayani :
mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan serta kualitas positif
agar orang lain bertumbuh maju.
Pada modul 3.1 ini Nilai-nilai sebagai guru penggerak adalah berfihak kepada murid,
mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif harus dapat diimplementasikan
dalam menyikapi permaslahan yang ada.Budaya positif disekolah juga menjadi
acuan, sehingga nilai kebajikan universal menjadi tolak ukur dalam penganbilan
keputusan. Salah satu nilai kebajikan tersebut adalah tanggung jawab. Setiap
keputusan yang diambilharus daoat dipertanggungjawabkan. Keputusan yang diambil
adalah cerminan prinsip pada diri kita berdasarkan 3 prinsip dalam pengambilan
keputusan, sehingga akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem
sekolah.
Dalam proses pengambilan keputusan, selain
melakukan pengujian paradigma, prinsip resolusi, serta menjalankan
langkah-langkah pengambilan keputusan, perlu juga ditopang dengan keterampilan
lain. Keterampilan yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya akan
sangat membantu, salah satunya adalah keterampilan coaching.
Dengan tehnik
coaching, seorang guru akan menjadi coach bagi dirinya sendiri
ataupun orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi
hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan
dengan tepat. Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan
fasilitator telah membantu saya untuk dapat membuat evaluasi dan refleksi
tentang praktik pengambilan keputusan yang telah saya ambil.
Apakah
keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dan kepentingan banyak orang
atau belum. Pada proses coaching, langkah pengujian pun dapat diketahui secara
jelas. Kita sebagai Coach dalam hal ini sebagai pengambil keputusan, dapat
meminta penjelasan kepada coachee yang terlibat dalam permasalahan agar bisa
menjadi pertimbangan bagi coachee untuk mengambil keputusan dengan cara
memberikan pertanyaan pemantik yang dapat mengarahkan coachee untuk menemukan
potensinya, dan melihat berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan
yang tepat.
Kesimpulan uraian di atas
adalah, bahwa kita harus mempelajari pengambilan keputusan dengan tepat dalam
pengajaran yang memerdekakan anak demi kebaikan mereka di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, untuk bisa menghadirkan masa depan murid yang lebih
baik, guru juga perlu mempertimbangkan bentuk diferensiasi dan sosial emosional
murid dalam pengambilan keputusan. Tujuannya agar keputusan pengajaran yang
kita lakukan sesuai kebutuhan mereka saat ini dan masa depan.
Selain itu, sebagai seorang
guru sudah seharusnya mengubah mindset, bahwa pengajaran yang
dilakukan adalah bentuk dari coaching. Dalam hal ini guru harus
memberikan bimbingan agar murid bisa mengambil keputusan terbaik bagi
kehidupannya di masa kini dan masa depan. Dengan demikian, pengambilan
keputusan dalam pengajaran yang memerdekakan murid haruslah benar-benar
berpusat pada murid. Hal ini sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar
Dewantara.
Demikian materi terkait dengan Koneksi Antar Materi yang ada di Modul 3.1.a.9 tentang pengambilan keputusan yang berkaitan dengan modul-modul sebelumnya.Tulisan yang saya buat mungkin masih kurang lengkap dan bapak/ibu guru CGP lain bisa memberikan masukan,saran dan kritikan di kolom komentar yang ada di bawah postingan ini.Saran dari bapak/ibu guru CGP lain sangat bermanfaat bagi saya sebagai bahan materi untuk memantapkan saya dalam mempelajari modul ini selanjutnya.
Comments
Post a Comment
silahkan comentar