Skip to main content

Koneksi Aantar Materi Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.

 KONEKSI ANTAR MATERI 2.1

EKA ARLIYAN JUNEDRIA

CGP ANGKATAN 9 KABUPATEN TULANG BAWANG 


Memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. menurut Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul "How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom" menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid paling tidak berdasarkan tiga aspek antara lain kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid, profil belajar murid. pada pembelajaran yang berdiferensiasi tiga hal inilah yang harus di perhatikan bagi guru untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. 

menurut Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul "How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom" menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid paling tidak berdasarkan tiga aspek antara lain kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid, profil belajar murid. pada pembelajaran yang berdiferensiasi tiga hal inilah yang harus di perhatikan bagi guru untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. 

Dalam pelaksanaan Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan di dalam kelas kita terlebih dahulu untuk melakukan identifikasi atau pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid berdasarkan beberapa kesiapan - kesiapan belajar untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & and Ramscok (2013:29). detelak kita melakukan pemetaan kebutuhan belajar peserta didik, pendidik menentukan apa langkah kegiatan pembelajaran, menentukan media pembelajaran dan produk yang akan dihasilkan oleh murid sesuai dengan minat dan profil belajar murid yang bertujuan dengan Capaian pembelajaran yang ingin di tuju. 

Agar bisa melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1.Melakukan pemetaan kebutuhan belajar setiap siswanya yang berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa (hal ini bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survei menggunakan angket, dan lain sebagainya).

2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan yang sudah dilakukan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)

3. Melakukan evaluasi dan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung.

Dalam praktik pelaksanaan diferensiasi yang akan di lakukan maka strategi yang akan di lakukan dibagi menjadi tiga yaitu: 

1. Diferensiasi konten

2. Diferensiasi proses dan 

3. Diferensiasi produk. 

Ada tiga strategi dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas.

1. Direfensiasi Konten

Konten adalah apa yang diajarkan guru kepada siswa. Konten ini bisa dibedakan sebagai tanggapan terhadap kesiapan, minat, dan profil belajar siswa maupun kombinasi dari ketiganya. Guru perlu menyiapkan bahan dan alat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

2. Diferensiasi Proses

Proses ini berkaitan dengan cara siswa memahami apa yang dipelajari. Diferensiasi proses bisa dilakukan dengan cara berikut.

a. Menggunakan kegiatan berjenjang.

b. Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat.

c. Membuat agenda individual untuk siswa, mulai dari daftar tugas hingga memvariasikan lama waktu yang siswa dapat ambil untuk menyelesaikan tugas.

d. Mengembangkan kegiatan bervariasi.

3. Diferensiasi Produk

Produk adalah hasil pembelajaran yang harus ditunjukkan siswa kepada guru.

Produk yang diberikan meliputi 2 hal, yaitu

memberikan tantangan dan keragaman; dan

memberikan siswa pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. a. Menggunakan kegiatan berjenjang.

b. Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat.

c. Membuat agenda individual untuk siswa, mulai dari daftar tugas hingga memvariasikan lama waktu yang siswa dapat ambil untuk menyelesaikan tugas.

d. Mengembangkan kegiatan bervariasi.

3. Diferensiasi Produk

Produk adalah hasil pembelajaran yang harus ditunjukkan siswa kepada guru.

Produk yang diberikan meliputi 2 hal, yaitu

1. memberikan tantangan dan keragaman; dan

2. memberikan siswa pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak bagi proses pembelajaran yang ada di sekolah. Setiap siswa memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda, tidak semua siswa bisa diberi perlakuan yang sama. Oleh karena itu, sangat penting untuk bisa menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini. Dengan demikian guru dapat membantu mencapai hasil belajar murid yang optimal. Karena murid dapat menentukan sendiri proses maupun produk yang akan dihasilkan sesuai dengan minat dan profil belajar murid. 

hubungan dengan materi yang telah di pelajari pada modul modul yang lalu yaitu sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik bagi manusia, maupun anggota masyarakat. Pembelajaran yang berdiferensiasi yaitu pembelajaran berpihak pada murid yang mengakomodir selurus kebutuhan murid. Guru dalam hal ini telah menjalankan Nilai sebagai Calon Guru Penggerak yaitu inovatif, reflektif dan berpihak pada murid. Sekaligus menjalankan peran sebagai guru penggerak untuk menjadi pemimpin pembelajaran serta mewujudkan kepemimpinan murid. 

hal - hal tersebut sudah sesuai dengan materi visi Calon Guru Penggerak yang telah dibuat yaitu "Terwujudnya Kepemimpinan Murid sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila". Dengan pembelajaran berdiferensiasi secara bertahap dapat menerapkan budaya positif di dalam kelas maupun di sekolah, karena murid merasa nyaman selama pembelajaran dan murid akan bahagia dalam belajar. Selain itu, guru menjadi lebih mengenal karakter murid, serta dapat menyelesaikan masalah pada diri murid melalui segitiga restitusi dan dapat membantu murid dalam mencapai hasil belajar yang maksimal dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Dengan demikian pelaksanaan Merdeka belajar dapat terwujud di setiap pembelajaran di dalam kelas, sehingga terwujud murid yang memiliki karakter Profil Belajar Pancasila dan terlaksananya generasi negara Indonesia yang maju di masa mendatang.

TERIMAKASIH

Comments

Popular posts from this blog

PIDANA MATI MENURUT HUKUM PIDANA INDONESIA

  PIDANA MATI MENURUT HUKUM PIDANA INDONESIA KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ..................... Nim : ............ FAKULTAS HUKUM  .............  201. KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada yang maha kuasa, karena berkat campur tangan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan judul “Pidana Mati Menurut Hukum Pidana Indonesia”. Adapun maksud daripada pembuatan Karya Ilmiah ini  adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi para penegak hukum dalam penyelesaian kasus -kasus Prospek Pengaturan Pidana Masyarakat. Penulisan karya ilmiah ini tentu saja masih banyak kekurangan. Untuk itu demi kesempurnaannya, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif. Akhirnya, semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Hukum. Manado,        April 2017 Penulis DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................             ...

Peralihan tanah

  P eralihan tanah adalah perbuatan hukum yang sengaja dilakukan dengan tujuan agar hak atas tanah beralih dari yang mengalihkan kepada yang menerima pengalihan. Peralihan hak atas tanah ini ada juga yang menyebutnya dengan istilah "pemindahan" hak atas tanah. Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 20, 26, 28, 38, dan 43 Undang-undang No. 5 Tahun 1960 (UUPA), maka setiap hak atas tanah dapat beralih dan dialihkan. Dalam praktik peralihan hak itu dapat berbentuk: a.      Jual beli; b.      Tukar-menukar; c.      Hibah; d.      Pemisahan dan pembagian harta warisan; e.     Pemisahan dan pembagian harta biasa (bukan warisan); f.      Penyerahan/hibah wasiat (legaat) ; g.     Penyerahan tanah sebagai modal perusahaan. Dalam inisiasi ini akan dibahas dasar hukum peralihan hak atas tanah, pejabat yang berwenang untuk mengalihkan, hak, ...